Entri Populer

Kamis, 07 Juli 2011

Nominasi Nobel

Ada cerita yang baru saja bocor dari Setneg. Begitu Setneg menerima
telegram bahwa Ramos Horta dan Uskup Agung Belo terpilih untuk menerima
Nobel Perdamaian tahun 1996, Moerdiono langsung panik. Benar juga, ia
kemudian dipanggil oleh RI-1 dan didamprat habis-habisan, karena dianggap
tidak becus melakukan lobby untuk memenangkan Hadiah Nobel bagi
Soeharto.
Selidik punya selidik ternyata awal dari prahara ini adalah pada
kesalahan seorang staf baru Setneg yang diperintahkan membuat semacam
surat usulan ke Panitia Nobel. Karena ia sangat mengagumi Soeharto dan
terpesona dengan liputan TV pada saat upacara pemakaman Ibu Negara yang
bak prosesi pemakaman keluarga raja itu, ia menyimpulkan bahwa Soeharto
adalah bangsawan.Di application form-nya ditulisnya gelar bangsawan Raden Mas didepan
nama beliau, yakni R(aden) M(as) S. Harto yang rupanya salah dibaca oleh
Panitia Nobel sebagai singkatan nama Ramos Horta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar